Rabu, 20 Juni 2012

Maret 2012 : Perjalanan ibadah Umroh ( part 1)

"Satu umrah ke umrah berikutnya menjadi pelebur dosa yang terjadi diantara keduanya. Tidak ada balasan bagi haji mebrur kecuali surga" ( HR Al-Bukhari).


Sejak pertengahan tahun 2011, di setiap kesempatan saya selalu berdoa ingin beribadah ke Baitullah, entah itu ber Haji dahulu atau ber Umroh. Secara mengejutkan akhir tahun 2011 Suami mengajak beribadah Umroh, artinya doa saya diijabah oleh Allah, Subhanallah....Alhamdulillah....

Tibalah saatnya, sehari setelah ultah saya tanggal 27 Maret 2012, kami berangkat ibadah Umroh. Perasaan ini tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, antara bahagia, terharu, dan agak sedih karena harus meninggalkan buah hati tercinta yg alhmdulilah tidak rewel selama di tinggal pergi ibadah ayah bundanya.

Itinerary perjalanan Umroh saya adalah : Jakarta - Dubai - Madinah by Emirates, yak saya sengaja tidak menggunakan flag carrier Indonesia, karena pesawat Garuda yg ke Arab Saudi belum ada PTV di setiap kursinya hehehe... :) mau ibadah apa holiday sih...? nah, perjalanan lebih dari 8 jam tidak ada hiburan bete kan...? itu alasan yang pertama. Yang kedua, pesawat Emirates ini langsung ke Madinah. Sementara flag carrier indonesia mentok di Jeddah. Perjalanan darat Jeddah - Medinah 5 jam an lagi, capek tho....

Sembari menunggu rombongan lengkap 55 orang, kita dikumpulkan terlebih dahulu di Hotel Transit Airport terminal 2D, diadakan Tausiyah, pembagian name tag, pelepasan oleh direktur travel.
Schedule Emirates jam 17.45 agak molor dikit, karena di jam-jam ini traffic di airport Soetta sedang padat-padatnya. Alhamdulilah... 1 jam dari schedule, pesawat kita mulai mengudara dan tiba Dubai International Airport kira-kira 7,5 setelahnya (waktu di Dubai dihitung mundur 3 jam dari WIB). Setelah menunggu kira-kira 1,5 jam, kita lanjut connecting flight Dubai - Madinah yang ditempuh 2, 5 jam.
jelang subuh kita mendarat dengan mulus di Bandara Madinah (maaf lupa namanya), menunggu koper-koper beres, akhirnya bisa check ini di Hotel El Aiman Taibah jam 6 pagi waktu Saudi Arabia.

MADINAH AL MUNAWWARAH
Madinah merupakan kota utama di Arab Saudi, dan bagi muslim di dunia kota ini merupakan kota suci kedua setelah Mekkah Al Mukarramah.


“Tidak ada keutamaan [2] bepergian (ke suatu masjid) kecuali bepergian mengunjungi tiga masjid, (yaitu) masjidku ini (Masjid Nabawwi di Madinah), Masjidil Harom (Mekkah), dan Masjidil Aqsho (Palestina).” (HR. Bukhori dan Muslim). 


Di kota Madinah ini terdapat Masjid Nabawi, yaitu salah satu masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW setelah hijrah dari Mekkah.


Keutamaan melakukan Shalat di Masjid Nabawi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Salat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1.000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Salat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 salat di masjid lainnya.

Di Masjid Nabawi ini terdapat Raudhah , yang artinya  adalah suatu tempat yang berada di antara mimbar dan makam Muhammad SAW. Tempat ini selalu digunakan oleh Nabi SAW untuk melakukan shalat sampai akhir hayat beliau. Karena tempat ini sangat istimewa, maka seorang di sunnahkan untuk selalu beribadah dan salat di Raudhah Nabi SAW ini. Disebutkan, seorang muslim yang sedang berziarah ke Madinah, selama dia berada di Madinah, seyogyanya selalu melaksanakan salat lima waktu di masjid Nabawi dan berniat untuk i'tikaf di dalam Masjid. Dianjurkan pula untuk mendatangi Raudhah guna memperbanyak salat dan doa di sana.

Keutamaan sholat dan berdoa di Raudhah Nabi shallallahu'alaili wa salam bersabda :
"Kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di Raudhah Nabi SAW, karena tempat itu memiliki keutamaan yang sangat besar” Namun jangan sampai karena memperebutkan keutamaan ini, kita sampai mengganggu atau menghilangkan hak-hak atau bahkan menyakiti orang lain. (HR. Bukhari dan Muslim).


Tetapi pengalaman saya untuk mencapai Raudhah ini, diperlukan perjuangan yang maksimal. Karena untuk jama'ah wanita Raudhah dibuka hanya di jam-jam tertentu. Waktu itu kami rombongan wanita dipimpin oleh muthawif wanita asal Indonesia yang telah lama bermukim Madinah berhasil memasuki Raudhah malam hari atau malam ke-1 di Madinah.
Kami memasuki Raudhah dari sisi timur Masjid Nabawi melalui pintu 21 (cmiiw), sebelum memasuki Raudhah itupun harus mengantri terlebih dahulu berdasarkan etnis. Rombongan dari etnis melayu mendapat giliran terakhir, para askar Masjid Nabawi mendahulukan etnis Turkey secara mereka body nya lebih besar dibanding dengan etnis melayu.

Di dalam Masjid Nabawi ini, karpet Raudhah ini dibedakan dengan lainnya. Raudhah berkarpet hijau, sedangkan lainnya merah. Karena Raudhah ini tidak luas harus dibagi berdua dengan jama'ah pria, sedangkan jama'ah yang ingin sholat dan berdoa di tempat ini luar biasa banyaknya, maka jangan heran kalo sedang berdoa sudah di usir oleh askar. Maka ada trik dari muthowif, kalo berdoa di Raudhah ini harus dalam keadaan bersujud, jangan duduk.

Alhamdulilah... akibat didesak-desak orang lain saya bisa sholat di Raudhah ini sampai 3x berpindah tempat, dan tempat yang terakhir ini saya bisa puas berdoa dan menangis. Saya merasa kecil sekali di hadapan Allah... tidak ada artinya di hadapan Allah... dan banyak berlumuran dosa.
Setelah puas sholat dan berdoa di Raudhah, saatnya kami di usir oleh askar hehehe... :D pulang ke hotel dengan perasaan ringan.





 
keterangan gamabar :
1. Salah satu menara Masjid Nabawi
2. Masjid Nabawi dari sisi barat
3. Masjid Nabawi after Subuh dari sisi utara

to be continued....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar